Merawat Mobil Matic yang Murah dan Efektif

Kenyamanan berkendara dengan kendaraan bertransmisi otomatis jauh lebih santai karena tidak ada satu hal yang perlu dikhawatirkan saat Anda fokus pada jalan. Sistem transmisi multi-kecepatan ini tidak memerlukan input tambahan dari pengemudi setelah transmisi dimasukkan ke gigi.

Anda juga akan menemukan bahwa hanya ada 2 pedal yaitu pedal gas dan rem dan pedal kopling hilang karena tidak diperlukan. Berdasarkan kecepatan kendaraan dan posisi pedal akselerator, transmisi otomatis akan secara otomatis memilih gigi yang sesuai untuk efisiensi maksimum. Mari kita lihat bagaimana cara merawat transmisi otomatis mobil Anda agar performanya tetap optimal.

Hindari perbaikan transmisi yang mahal. Baca 10 tips perawatan Transmission untuk menjaga mobil dengan transmisi otomatis dalam kondisi prima

Bergantung pada jenis kendaraan yang Anda kendarai dan berapa umurnya, perbaikan transmisi bisa jadi mahal. Kadang-kadang tidak mungkin untuk menghindari layanan spesialis perbaikan transmisi kendaraan Anda, terutama jika kerusakan total.

Tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memperpanjang umur transmisi otomatis Anda dan mencegah kegagalan transmisi. Baca daftar periksa kami tentang 10 tip pemeliharaan transmisi teratas

1) Perawatan Rutin

Transmisi otomatis merupakan sistem yang cukup kompleks dan membutuhkan perawatan rutin untuk memberikan performa maksimal. Pastikan untuk mengganti cairan transmisi Anda setiap 15.000 mil, dan pastikan untuk menggunakan jenis cairan transmisi yang tepat yang diformulasikan untuk jenis kendaraan Anda. Jangan gunakan cairan berkualitas rendah karena dapat menyebabkan kegagalan transmisi dan membuat kendaraan tidak dapat digunakan.

2) Periksa Level oil Secara Rutin

Biasakan untuk mengecek kadar oil transmisi Anda secara rutin atau minimal sebulan sekali. Seperti bak oli, sistem transmisi juga memiliki tongkat celup sendiri. Tingkat oil transmisi yang rendah dapat dengan mudah menyebabkan kegagalan sistem transmisi. Hal ini dapat terjadi karena adanya kebocoran pada sistem transmisi. Anda harus segera memperbaikinya dengan membawa kendaraan Anda ke bengkel umum atau spesialis transmisi otomotif terkemuka.

3) Berhenti total sebelum mengganti persneling

Langkah ini sangat penting untuk mobil dengan transmisi otomatis. Sebagian besar pengemudi yang terburu-buru tidak akan berpikir dua kali untuk mengganti persneling dengan cepat, tetapi pada mobil dengan sistem transmisi otomatis, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada sistem transmisi dan drive train seiring waktu. . Untuk menghindari hal ini, hanya berpindah dari penggerak ke mundur atau sebaliknya setelah Anda benar-benar berhenti.

4) Pemanasan Mobil

Sebagian besar pengemudi cenderung mulai mengemudikan mobil begitu mereka duduk di kursi pengemudi. Saat mengendarai mobil otomatis, Anda harus membiarkan mobil melakukan pemanasan selama beberapa menit sebelum menyalakannya, karena hal ini memungkinkan semua cairan penting menjadi cukup hangat untuk memastikan aliran yang tepat. Jika tidak, unit kontrol elektronik (ECU) mencoba memanaskan cairan transmisi otomatis dengan cepat dengan mencegah perpindahan transmisi otomatis untuk mempertahankan putaran yang lebih tinggi dan menghasilkan panas lebih lama.

5) Jangan menarik beban berat

Jika kendaraan transmisi otomatis Anda tidak dinilai untuk menarik beban berat, Anda harus menghindari melakukannya dengan cara apa pun. Menarik atau mengangkut beban berat menyebabkan transmisi mengirimkan lebih banyak tenaga dari mesin ke roda penggerak, yang dapat menyebabkannya menjadi terlalu panas lebih cepat daripada mesin. Tindakan ini dapat menyebabkan tekanan berat pada mesin dan kegagalan transmisi dini.

6) Jangan mengemudi dengan ban yang tidak cocok

Mengemudi dengan ban serep berukuran kecil dapat menekan atau membebani transmisi otomatis dan merusak kesejajaran roda kendaraan Anda. Hal ini menyebabkan mesin mengeluarkan tenaga ekstra untuk memperbaiki masalah ini dan menyebabkan kegagalan transmisi dini. Untuk menghindari hal ini, perbaiki ban yang bocor atau rusak sesegera mungkin. Hindari berkendara jarak jauh dengan ban yang tidak cocok.

7) Hindari pindah gigi ke netral di lampu lalu lintas

Pada mobil dengan transmisi otomatis, saat berhenti di sinyal merah, Anda tidak perlu memindahkan transmisi ke posisi netral karena tindakan ini akan memutuskan transmisi. Perpindahan konstan dari drive ke netral dan kembali dapat merusak transmisi. Menerapkan rem pada sinyal berhenti dapat mencegah hal ini, karena mencegah transmisi terlepas.

8) Selalu simpan cukup bahan bakar di tangki bahan bakar Anda

Sistem transmisi otomatis yang kompleks mengharuskan Anda menjaga persediaan bahan bakar yang cukup untuk pelumasan yang tepat. Memiliki tingkat bahan bakar yang rendah dapat menyebabkan mesin Anda cepat panas, yang menyebabkan kerusakan mesin.

9) Pemeliharaan sistem pendingin

Sistem transmisi otomatis dapat dengan mudah menjadi terlalu panas saat mengemudi dan tidak memiliki tingkat cairan pendingin yang memadai dapat menghambat proses ini. Sistem pendingin kendaraan dirancang untuk membantu mendinginkan cairan transmisi yang panas sebelum mengirimkannya kembali ke transmisi. Saluran cairan ke dan dari transmisi ke radiator harus diperiksa secara berkala untuk mencegah kebocoran.

10) Bersihkan Sistem Kelistrikan Dan Periksa Baterai

Semua kendaraan transmisi otomatis mengandalkan elektronik untuk mengontrol berfungsinya transmisi dan sistem penggerak lainnya. Baterai yang lemah atau sistem kelistrikan yang kotor dapat menyebabkan sistem transmisi otomatis tidak berfungsi. Masalah ini dapat diperbaiki dengan cepat dan murah jika diketahui lebih awal atau dapat mengakibatkan tagihan yang lebih tinggi di kemudian hari karena mungkin memerlukan penggantian sistem penggerak yang rusak. Saat membawa mobil untuk perawatan, minta mekanik untuk memberi perhatian khusus pada aki, alternator, dan wiring harness. Bereaksi cepat terhadap masalah transmisi kecil dapat menghemat banyak uang dalam jangka panjang.