Honda Beat, skuter yang sangat dicintai yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor, telah mendapatkan popularitas besar di Indonesia karena efisiensi bahan bakar dan kegesitannya. Merawat Honda Beat relatif mudah, dengan banyaknya suku cadang yang tersedia. Namun, meskipun memiliki keunggulan-keunggulan ini, banyak pemilik yang mengabaikan perawatan yang tepat, yang mengakibatkan berbagai masalah menghantui Honda Beat mereka.
Penyakit-penyakit yang melanda Honda Beat, khususnya model injeksi, memiliki kemiripan yang mencolok dengan penyakit yang ditemukan dalam sepeda motor injeksi lainnya. Biasanya, masalah-masalah ini muncul karena penggunaan yang berkepanjangan tanpa perawatan yang memadai. Jika dibiarkan tanpa perhatian, masalah-masalah ini bisa menyebabkan kerusakan mendadak.
Akar penyebab masalah seringkali terletak pada salah satu komponen yang gagal berfungsi dengan benar. Akibatnya, kendaraan yang dicintai bisa tiba-tiba berhenti di jalan. Mari kita telusuri berbagai penyakit yang bisa menimpa skuter populer ini di Indonesia.
Masalah yang Berkaitan dengan Injeksi dan Seringnya Mogok
Skuter injeksi modern, termasuk model-model terbaru, memiliki fitur unik: keterlambatan awal yang signifikan dalam respons mesin, yang secara bertahap normal kembali saat dinyalakan. Ketika skuter dalam kondisi baik, tidak ada hambatan yang dirasakan saat memutar gas. Namun, jika Anda mengalami hambatan mesin saat melakukan akselerasi, itu adalah indikasi yang jelas dari masalah yang mendasarinya.
Hambatan-hambatan ini biasanya tidak berhubungan dengan gangguan sistem injeksi dan tidak akan memicu Lampu Indikator Malfunction (MIL) pada panel speedometer. Tidak perlu panik; sebaliknya, mulailah dengan memeriksa busi dan filter udara.
Hambatan yang parah biasanya terjadi ketika penyalaan busi melemah. Selain itu, skuter bisa terasa lambat dan kurang bertenaga. Jika Anda terus mendorong skuter dalam kondisi ini, kemungkinan akan terjadi mogok tiba-tiba.
Untuk busi standar, umur maksimumnya adalah sekitar 6.000 kilometer. Jika Anda melihat residu sisa pembakaran, bersihkan dengan bensin. Jika membersihkan tidak cukup, pertimbangkan untuk mengganti busi.
Jika sudah enam bulan atau lebih sejak penggantian busi terakhir, disarankan untuk menggantinya dengan yang baru. Untuk Honda Beat, jenis busi yang direkomendasikan adalah CPR9 atau U27. Biasanya, ini akan menghilangkan hambatan, mengembalikan skuter ke kondisi normal.
Namun, jika skuter masih terasa agak lambat, periksa filter udaranya. Menurut manual pemilik, filter udara harus diganti setiap 16.000 kilometer. Jika terlihat sangat kotor, ketuk filter itu di tanah untuk menghilangkan debu yang menggumpal.
Hindari menggunakan kompresor untuk membersihkan filter, karena bisa menghilangkan pelumas filter yang penting untuk penahanan debu. Jika filter sangat tersumbat dan telah digunakan selama sekitar setahun, pertimbangkan untuk menggantinya agar penyaringan udara tetap optimal.
Akselerasi yang Lambat dan Daya yang Berkurang
Masalah lain yang sering dilaporkan oleh pemilik Honda Beat adalah kurangnya daya saat melakukan akselerasi. Jika Anda mengalami hal ini, ingatlah kapan terakhir kali melakukan servis dan tune-up. Seiring berjalannya waktu, penyetelan katup dapat bergeser, dan “shower” injektor dapat tersumbat, terutama saat menggunakan bahan bakar berkualitas rendah.
Operasi konstan mesin secara alami mengakibatkan perubahan dalam penyetelan katup. Menyesuaikan pengaturan ini bisa menjadi tantangan, karena melibatkan penyelarasan piston dengan pusat atas yang mati selama penyetelan katup.
Untuk menemukan posisi ini, Anda harus menyelaraskan tanda “T” pada magnet dengan tanda yang sesuai pada blok mesin, dan tanda pada gigi timing dengan tanda yang ada pada kepala silinder. Selain itu, Anda perlu mengukur celah katup menggunakan alat pengukur celah katup. Penyetelan yang salah dapat mengakibatkan penurunan tekanan kompresi dalam ruang bakar atau, yang terburuk, kontak katup dengan kepala silinder.
Untuk penyetelan katup, disarankan untuk berkonsultasi dengan mekanik terpercaya, karena melibatkan prosedur yang rumit. Selama layanan rutin, mekanik sering membersihkan throttle body dan shower injektor. Mereka menggunakan pembersih khusus untuk menghilangkan endapan dan sikat untuk membersihkan dengan cermat.
Setelah penyetelan katup dan pembersihan injektor, penggantian oli disarankan untuk memastikan kesegaran mesin. Mekanik kemudian akan menyesuaikan kecepatan mesin. Untuk skuter seperti Honda Beat, kecepatan mesin yang ideal adalah sekitar 1.700 RPM.
Kegagalan Lampu Depan yang Sering
Meskipun kegagalan lampu depan dapat memengaruhi skuter Honda Beat, ini tidak dianggap masalah bawaan, karena tidak semua skuter mengalami masalah ini. Biasanya, masalah ini ditandai dengan lampu depan yang cepat mati, kadang-kadang dalam beberapa bulan atau minggu penggunaan.
Beberapa orang mengaitkan masalah ini dengan sistem otomatis lampu depan menyala (AHO), yang membuat lampu depan tetap menyala. Meskipun ini mungkin benar untuk lampu biasa yang harganya hanya beberapa ribu rupiah, ini adalah cerita yang berbeda ketika lampu berkualitas tinggi digunakan. Jika lampu berkualitas tinggi terus mati, regulator rectifier yang rusak (kiprok) bisa menjadi penyebabnya.
Satu-satunya solusi adalah mengganti kiprok dengan yang baru dan asli. Jika versi imitasi digunakan, itu mungkin tidak bertahan lama dan mungkin mengalami masalah yang sama lagi. Kiprok berfungsi untuk mengubah arus listrik AC (Arus Bolak-Balik) menjadi arus listrik DC (Arus Langsung) dan mengatur aliran arus ke lampu depan sesuai dengan kebutuhan lampu.
Ketika baterai sudah penuh, kiprok menghentikan aliran listrik ke baterai, mengalihkannya ke tempat lain untuk mencegah overcharging. Namun, jika arusnya terlalu rendah, itu dapat menyebabkan baterai terkuras.
Oleh karena itu, tegangan listrik dari kiprok harus seimbang untuk memastikan kinerja baterai yang optimal. Jika kiprok mengalami kerusakan, itu akan mengganggu aliran listrik ke baterai, mengakibatkan kinerja yang tidak optimal. Ini dapat menyebabkan baterai menjadi lemah, terkuras, atau bahkan mati total.
Menginstal kiprok ini tidak terlalu sulit, tetapi memerlukan membongkar seluruh skuter karena lokasinya yang tersembunyi. Setelah instalasi, sangat penting untuk menguji aliran listrik untuk memastikan bahwa itu berfungsi dengan benar. Kemungkinan lain adalah kabel massa yang menuju ke kiprok terputus, menyebabkan tegangan berlebih mencapai lampu depan, yang mengakibatkan kegagalan lampu.
Masalah “Gredek” pada Honda Beat
Fenomena “gredek-gredek” memengaruhi hampir semua skuter Honda, termasuk Beat. Masalah ini muncul sebagai getaran dan gemuruh dalam CVT (Continuously Variable Transmission), membuat pengendara merasa tidak nyaman. Getaran-getaran ini disebabkan oleh ketidakselarasan antara lapisan kopling dan drum kopling.
Getaran-getaran ini biasanya terasa pada kecepatan rendah atau ketika skuter baru mulai bergerak, dan dalam kondisi normal, mereka hanya berlangsung sekitar satu detik. Ketidaknyamanan ini dapat diatribusikan pada persepsi hilangnya percepatan akibat getaran tersebut.
Untuk mengatasi masalah “gredek” pada Honda Beat, Anda mungkin perlu mengganti lapisan kopling dengan produk pascapasar. Hanya membersihkannya dapat mengakibatkan kembalinya masalah jika drum kopling menjadi kotor akibat debu lapisan kopling yang tersisa. Biasanya, lapisan kopling pascapasar lebih tebal dan lebih panjang daripada yang asli.
Untuk masalah ini, disarankan untuk mengunjungi bengkel khusus skuter otomatis. Mereka akan menyediakan dan menginstal lapisan kopling CVT yang sesuai berdasarkan model skuternya. Lapisan kopling kustom seperti ini biasanya hanya tersedia di beberapa toko suku cadang sepeda motor.